Kota Sampah Ini Punya Tujuh Gereja Indah dalam Gua

Untuk mencapai biara tersebut, para pengunjung harus melintasi jalur berkelok-kelok melewati tumpukan sampah yang dikumpulkan di desa Zabbaleen - Inhabitat
Untuk mencapai biara tersebut, para pengunjung harus melintasi jalur berkelok-kelok melewati tumpukan sampah yang dikumpulkan di desa Zabbaleen – Inhabitat

Di sebuah kawasan penuh sampah di tenggara Kairo, Mesir, para pemulung membangun tujuh buah gereja cantik. Tak hanya itu, gereja-gereja tersebut dibangun di dalam sebuah bukit batu.
Terletak di bukit Mokattam, gereja-gereja Kristen Koptik ini dibangun oleh orang Zabbaleen, sebuah komunitas pemulung yang hidup dari mengumpulkan dan mendaur ulang 15.000 ton sampah yang dihasilkan oleh 17,8 juta penduduk Ibukota Mesir tersebut.

Orang-orang Zabbaleen menyingkir ke daerah pinggir kota Kairo ini sejak 1969. Setelah mereka membuat rumah baru di Mokattam, mereka berkreasi dengan mengukir biara Santo Simon menuju jalan masuk ke sebuah bukit di dekat rumah-rumah mereka.

Laman Inhabitat menyebutkan, untuk mencapai biara tersebut, para pengunjung harus melintasi jalur berkelok-kelok melewati tumpukan sampah yang dikumpulkan di desa Zabbaleen. Tujuh gereja dan kapel yang tersembunyi dalam serangkaian gua di dalam biara. Katedral Perawan Maria dan Santo Simon merupakan gereja terbesar di kompleks ini.


 Di dalam gua-gua yang luas, ukiran-ukiran indah menghias seluruh permukaan dinding, masing-masing menampilkan nukilan cerita dari Alkitab. Sementara itu, Aula Santo Simon, sebuah ruangan besar yang dapat menampung 2.000 jemaat berada di tingkat atas.

Biara ini juga dilengkapi sebuah pusat pendidikan, area untuk anak-anak, serta sebuah sekolah tuna rungu. Sekarang, biara bawah tanah ini dianggap sebagai salah biara Koptik terbesar di Mesir.